Sudah Pakai HR Software Indonesia ? Pastikan Anda Menghindari Kesalahan Berikut!

Sudah Pakai HR Software Indonesia ? Pastikan Anda Menghindari Kesalahan Berikut!

Saat ini memang sudah banyak perusahaan yang beralih menggunakan HR software Indonesia untuk mengelola proses penggajian. Itu karena ada banyak kemudahan yang ditawarkan dari penggunaan perangkat lunak tersebut. Sayangnya, masih ada saja HR yang melakukan kesalahan dalam perhitungan gaji meskipun sudah dibantu software. Berikut beberapa kesalahan yang sebaiknya dihindari.

Kesalahan yang Harus Dihindari HR

  1. Memperlakukan Karyawan Sebagai Subkontraktor

Perbedaan status karyawan dengan posisi kontraktor tentunya bisa mempengaruhi proses perhitungan gaji. Sayangnya, banyak perusahaan yang memperlakukan karyawan mereka layaknya vendor independen atau kontraktor. Tujuannya yaitu untuk menghindari pajak berganda yang harus dibayarkan.

Padahal hal tersebut dapat merugikan karyawan dan tentunya karyawan yang tidak puas bisa mempengaruhi kinerja perusahaan. Jadi pastikan anda memahami hak dan kewajiban karyawan terlebih dahulu, baik itu karyawan kontrak maupun karyawan tetap. Sehingga perhitungan gaji menggunakan HR software pun berjalan dengan baik dan tidak merugikan siapapun.

  1. Menentukan Golongan Karyawan yang Kurang Tepat

Kesalahan lain yang harus dihindari oleh HR meskipun sudah menggunakan HR software Indonesia yaitu kurang tepat dalam menentukan golongan karyawan. Dimana umumnya karyawan sendiri dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu exempt employee dan non exempt employee.

Istilah exempt employee yaitu karyawan yang sistem pengupahannya tidak mengikuti peraturan ketenagakerjaan, seperti tidak mendapat uang lembur. Karyawan golongan exempt ini disebut dengan istilah white collar karena menempati posisi yang strategis, seperti manajerial dan lain lain.

Sementara non exempt employee merupakan karyawan yang pengupahannya diatur berdasarkan UU ketenagakerjaan, sehingga mereka berhak mendapat upah lembur sesuai peraturan. Perusahaan harus menentukan golongan karyawan secara tepat agar mereka mendapat hak tersebut. Jadi software HR dapat menghitung lembur dengan benar sesuai aturan aturan yang ada.

  1. Pendokumentasian Data yang Tidak Lengkap

HR software Indonesia berfungsi untuk mengelola data perusahaan dan karyawan dengan rapi. Sehingga data tersebut bisa digunakan kapan saja ketika dibutuhkan. Sayangnya, pendokumentasian data yang tidak lengkap hanya akan membuat kinerja HR software kurang maksimal.

Alhasil urusan perhitungan gaji karyawan pun berisiko terganggu, dan dapat mengakibatkan salah perhitungan. Oleh karena itu, pastikan bahwa data data yang dibutuhkan sudah tersimpan di dalam sistem dengan baik. Seperti data absensi, status karyawan, kontrak kerja, pajak, dan lain sebagainya.

Dengan begitu perhitungan gaji menggunakan software HR pun akan berjalan lancar. Sebab jika ada satu saja kesalahan, maka proses penggajian akan menjadi tidak akurat. Contohnya anda salah memasukkan status karyawan yang seharusnya karyawan tetap menjadi karyawan kontrak. Tentu tunjangan yang mereka dapat akan mengalami salah perhitungan.

Itu dia beberapa kesalahan yang sebaiknya dihindari meskipun anda sudah menggunakan HR software. Sebab perhitungan HR software bisa mengalami masalah apabila tim HR sendiri melakukan kesalahan seperti di atas. Untuk mendukung kinerja HR agar tidak melakukan berbagai kesalahan, anda bisa menggunakan software SPISy dari Sakura System yang menyajikan fitur lengkap. Tertarik mencoba ?

0 I like it
0 I don't like it